si Mbak: "di
belakang mas"
Saya: "makasih ya"
si Mbak: "tapi “ATI-ATI” ya,
sukak....." (sambil tersenyum)
Saya: "err iya mbak"
Sekelumit
percakapan yang semihoror di atas bukanlah ingin mencoba menggambarkan seremnya tempat yang akan dikunjungi, yaitu Geopark Ciletuh. Deskripsi di atas, terjadi
di sebuah kantin suatu kantor di mana menjadi meeting point grup untuk melanjutkan perjalanan ke Geopark Ciletuh
ini. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, dan perjalanan panjang yang penuh
drama (salah satu mobil nyasar) menuju Sukabumi pun dimulai.
1.AIR TERJUN AWANG Selepas
perjalanan yang penuh drama karena salah satu mobil nyasar dan drama ini
ditambahi pula dengan jalan menuju objek yang lebih mirip kubangan lumpur buat
offroad, akhirnya tiba juga di destinasi pertama yang ingin dikunjungi yaitu air terjun
awang.Air terjun ini boleh dikata
mirip-mirip lah seperti Niagara-nya Amerika disana karena berbentuk horizontal,
bukan vertikal seperti laiknya air terjun. Gambar seperti ini:
Jadi selepas parkir di luar, pengunjung masih harus berjalan agak jauh untuk
sampai ke objek ini. Namun, jangan khawatir karena akibat suara air yang menggelegar
bahkan dari kejauhan kita akan semacam diberikan semangat untuk terus berjalan
demi mencari sumber suara tersebut. Gambar di atas, adalah gambar yang diambil
dari internet ketika cuaca kondusif (baca: bukan musim hujan). Ketika
kami datang, fotonya berubah menjadi seperti ini:
2.TEBING PANENJOAN
Selepas puas berswafoto di awang, kami melajukan mobil ke amfiteater alam khas
Ciletuh bernama Bukit Panenjoan. Panenjoan berasal dari kata Tenjo (bahasa sunda),
yang berarti melihat. Jadi bukit Panenjoan adalah bukit sebagai tempat untuk
melihat. Hal ini memang karena dari ketinggiannya, kita bisa melihat keindahan
samudra Hindia, Lekukan indah Pantai Palangpang yang jadi syuting video klip
Afghan (tau kan?) , Curug Cikanteh (asal cuaca mendukng)dan Desa-desa seperti
Desa Ciemas yang jadi point awal ketika memasuki Geopark ini.
3.CURUG SODONG Keluar dari
mobil dan masih jauh dari objek, mata ini sudah dipercik oleh air akibat
curahan air terjun yang menghujam dasar dari ketinggian. Iya, curug ini memiliki
kekhasan berupa tingginya air terjun dan di bawahnya bercabang menjadi dua.
Sayang, musim hujan menyebabkan air terjun ini menjadi berwarna coklat. Dalam
kondisi normal pengunjung bisa berenang di bawah air terjun tersebut. Akibat
musim hujan ini, dum (instrumen untuk membuat foto sebagian underwater dan sebagian
tidak dalam satu frame )yang saya bawa pun mubadzir.
4.PUNCAK DARMA Darma hmm, seperti semacam ajaran dalam agama Budha bukan? awalnya sih saya berpikir seperti itu.
Sampai pada akhirnya, ada seseorang sesepuh di desa di bawah bukit ini bilang
belum pernah menjejakkan kakinya ke puncak ini.Usut punya usut, ternyata puncak
ini menjadi tempat tinggal KUNTILANAK yang dinamakan Darma. Dinamai demikian,
karena sering menampakkan diri dengan duduk di bawah batu dengan
menggoyang-goyangkan kaki. Posisi seperti ini disebut Darma. Terlepas dari
benar tidaknya legenda tersebut, puncak Darma menawarkan keindahan ciamik, hanya saja perlu sedikit perjuangan
untuk berjalan cukup jauh demi sampai di titik ini.
Dalam perjalanan menuju puncak , akan disuguhi pemandangan seperti ini:
AWESOMEE kan??
5.PANTAI PALANGPANG
Kalau
jeli mengamati video klip Afghan yang judulnya “Jalan Terus”, pasti nemuin
salah satu scene cantik berupa pemandangan indah pantai yang beralaskan
rumput. Yak benar, itu adalah pantai palangpang yang ada di Geopark ini.
Namun, dalam
videoklip tersebut pembuatnya secara cerdik mengakalinya sehingga hanya nampak
pantai dan rumput saja. Dalam kenyataan, pantai ini memiliki pasir yang
hitam pekat dan air laut yang coklat (karena musim hujan).
Agar bisa mengunjungi landmark berupa tulisan Geopark Ciletuh (sebagaimana yang terpampang di awal
tulisan), pantai Palangpang ini worth it
kok untuk disambangi.
Akhirnya memang tulisan
ini memang agak-agak horor karena ditulis di tengah malam sehabis membaca kisah
Pak Jawi yang sedang hits itu (http://m.kaskus.co.id/thread/5812aaeb620881c8778b456a/misteri-anak-anak-pak-jawi-versi-lengkap/)
dan objek yang ditulis pun mendukung :p. Walau demikian, Objek Geopark Ciletuh
ini tetaplah indah dengan segala pesonanya.
Saya buka-buka situs ArtJog, ternyata acara ini akan kembali dihelat pada tanggal 7-22 Juni 2014 mendatang. Saya jadi teringat acara ArtJog sebelumnya. dalam lintasan ingatan saya yang ujug-ujug itu, hal pertama yang saya ingat adalah "aneh". Karena kata aneh ini terlampau berkonotasi negatif, saya sepekat menggunakan kata "unik" saja. well, disamping keanehannya eh, keunikannya, saya ada keinginan untuk mendatanginya di 2014 mendatang. dengan demikian walau saya berkata aneh kesan lain dari acara ini adalah "menarik". Untuk anda yang barangkali penasaran dan mungkin ingin menambah motivasi untuk mengunjunginya di tahun 2014, di bawah disajikan beberapa karya di ArtJog sebelumnya di tahun 2013 di tanggal 6 Juli bertemakan "Maritime Culture". selamat menikmati :D