Bisa Kemana Aja sih di Geopark Ciletuh?

Kamis, 10 November 2016






Saya        : "mbak, toiletnya ada di sebelah mana?"
si Mbak  : "di belakang mas"
Saya        : "makasih ya"
si Mbak  : "tapi “ATI-ATI” ya, sukak....." (sambil tersenyum)
Saya        : "err iya mbak"  


Sekelumit percakapan yang semihoror di atas bukanlah ingin mencoba menggambarkan seremnya tempat yang akan dikunjungi, yaitu Geopark Ciletuh. Deskripsi di atas, terjadi di sebuah kantin suatu kantor di mana menjadi meeting point grup untuk melanjutkan perjalanan ke Geopark Ciletuh ini. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, dan perjalanan panjang yang penuh drama (salah satu mobil nyasar) menuju Sukabumi pun dimulai.

1.AIR TERJUN AWANG 

Selepas perjalanan yang penuh drama karena salah satu mobil nyasar dan drama ini ditambahi pula dengan jalan menuju objek yang lebih mirip kubangan lumpur buat offroad, akhirnya tiba juga di destinasi pertama yang ingin dikunjungi yaitu air terjun awang.  Air terjun ini boleh dikata mirip-mirip lah seperti Niagara-nya Amerika disana karena berbentuk horizontal, bukan vertikal seperti laiknya air terjun. Gambar seperti ini: 


Jadi selepas parkir di luar, pengunjung masih harus berjalan agak jauh untuk sampai ke objek ini. Namun, jangan khawatir karena akibat suara air yang menggelegar bahkan dari kejauhan kita akan semacam diberikan semangat untuk terus berjalan demi mencari sumber suara tersebut. Gambar di atas, adalah gambar yang diambil dari internet  ketika cuaca kondusif (baca: bukan musim hujan). Ketika kami datang, fotonya berubah menjadi seperti ini:




 2.TEBING PANENJOAN
Selepas puas berswafoto di awang, kami melajukan mobil ke amfiteater alam khas Ciletuh bernama Bukit Panenjoan. Panenjoan berasal dari kata Tenjo (bahasa sunda), yang berarti melihat. Jadi bukit Panenjoan adalah bukit sebagai tempat untuk melihat. Hal ini memang karena dari ketinggiannya, kita bisa melihat keindahan samudra Hindia, Lekukan indah Pantai Palangpang yang jadi syuting video klip Afghan (tau kan?) , Curug Cikanteh (asal cuaca mendukng)dan Desa-desa seperti Desa Ciemas yang jadi point awal ketika memasuki Geopark ini.


3.CURUG SODONG
 

Keluar dari mobil dan masih jauh dari objek, mata ini sudah dipercik  oleh air akibat curahan air terjun yang menghujam dasar dari ketinggian. Iya, curug ini memiliki kekhasan berupa tingginya air terjun dan di bawahnya bercabang menjadi dua. Sayang, musim hujan menyebabkan air terjun ini menjadi berwarna coklat. Dalam kondisi normal pengunjung bisa berenang di bawah air terjun tersebut. Akibat musim hujan ini, dum (instrumen untuk membuat foto sebagian underwater dan sebagian tidak dalam satu frame )yang saya bawa pun mubadzir.



4.PUNCAK DARMA 
Darma hmm, seperti semacam ajaran dalam agama Budha bukan? awalnya sih saya berpikir seperti itu. Sampai pada akhirnya, ada seseorang sesepuh di desa di bawah bukit ini bilang belum pernah menjejakkan kakinya ke puncak ini.Usut punya usut, ternyata puncak ini menjadi tempat tinggal KUNTILANAK yang dinamakan Darma. Dinamai demikian, karena sering menampakkan diri dengan duduk di bawah batu dengan menggoyang-goyangkan kaki. Posisi seperti ini disebut Darma. Terlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, puncak Darma menawarkan keindahan ciamik,  hanya saja perlu sedikit perjuangan untuk berjalan cukup jauh demi sampai di titik ini.



Dalam perjalanan menuju puncak , akan disuguhi pemandangan seperti ini:

  AWESOMEE kan??


5.PANTAI PALANGPANG
Kalau jeli mengamati video klip Afghan yang judulnya “Jalan Terus”, pasti nemuin salah satu scene cantik berupa pemandangan indah pantai yang beralaskan rumput. Yak benar, itu adalah pantai palangpang yang ada di Geopark ini. 


Namun, dalam videoklip tersebut pembuatnya secara cerdik mengakalinya sehingga hanya nampak pantai dan rumput saja. Dalam kenyataan, pantai ini memiliki pasir yang hitam pekat dan air laut yang coklat (karena musim hujan). 


Agar bisa mengunjungi landmark berupa tulisan Geopark Ciletuh (sebagaimana yang terpampang di awal tulisan), pantai Palangpang ini worth it kok untuk disambangi.
 

Akhirnya memang tulisan ini memang agak-agak horor karena ditulis di tengah malam sehabis membaca kisah Pak Jawi yang sedang hits itu (http://m.kaskus.co.id/thread/5812aaeb620881c8778b456a/misteri-anak-anak-pak-jawi-versi-lengkap/) dan objek yang ditulis pun mendukung :p. Walau demikian, Objek Geopark Ciletuh ini tetaplah indah dengan segala pesonanya.

Foto: internet, Hendrix, Sholeh


0 komentar:

Posting Komentar