400 Ribu pingin ke Bali? Backpacking aja!

Senin, 24 Oktober 2011


   Sebelumnya saya pingin berterima kassih kepada:
1.   Allah SWT atas limpahan perlindungan dan keselamatan. Nikmat Sehat yang tiada tara Nikmatnya. Alhamdulilah!.
2.       Enyak babe di rumah atass izinnya
3.       Kang Daud, si teman perjalanan
4.       GPS-nya Daud + si tangguh Mio.
5.       Pembaca yang sempat mampir ke blog ini. Luph YU!!
SMS pagi hari setelah bangun tidur mengagetkan saya. Ternyata teman seperguruan saya, Mas Daud, mengajak backpacking ke Bali. Kebetulan saya baru saja stress akibat ujian komprehensif yang…… alamaak susahnya. Untuk pelipur lara, berlibur ke Bali rasanya patut dicoba. Saya jawab smsdengan“Insya Allah” dan kembali tidur hehe
Stasiun lempuyangan , Yogyakarta, pagi hari.  Diantar adik saya setelah sarapan, saya bertemu Daud Abdul Malik yang sebelumnya sudah membelikan tiket kereta Sri Tanjung jurusan Banyuwangi.  Jam 7:30 kereta Sri Tanjung datang dan mengangkut kami berdua sampai banyuwangi. Waktu saat itu sudah pukul 22:30 dan stasiun di Banyuwangisudah sangat-sangat sepi, bahkan hampir ditutup. Setelah sejenak melepas lelah di peron kami melanjutkan perjalanan beberapa meter ke pelabuhanKetapang setelah bertanya kesana kemari ala ayu ting-ting. Tiba-tiba si alarm tubuh berbunyi dengan nyaringnya, pertanda kami harus mengisi perut ini. Setelah puas makan soto di sekitar pelabuhan, perjalanan dilanjut dengan menggunakan kapal feri. Di sini perjalanan memakan waktu satu jam sebelum mencapai pulau Dewata.

Di atas geladak kapal , berlatar pulau Jawa di malam hari.
 Selama di Feri saya memperhatikan pulau Jawa yang semakin menjauh dan Pulau Dewata yang tampak besardansemakin membesar .Padahal, selama ini saya kira pulau ini amat             kecil akibat pengamatan dari peta saja. Memang, perjalanan ke tempat- tempat yang belum kita kunjungi membuat  kesadaran kita meningkat  tentang eksistensi suatu hal.
***
“Selamat datang di Gilimanuk”.
Kira-kira begitulah slogan pelabuhan di Bali ini menyambut kedatangan kami pada pukul satu malam. Setelah sekian lama, akhirnya keinginan saya untuk ke Bali terlaksana juga (nangis darah, sujud sukur, sambil nyanyi-nyanyi gak jelas,  tapi boong  hehe). Suasana sepi mencekam. Ketika berjalan memasuki pelabuhan, ada bapak-bapak yang menawari bis ke arah Denpasar. Yo wes, badan udah capek dan tawaran pun bersambut. Saya duduk dibelakang  Bis berwarna hijau ini. Agak serem juga dikelilingi orang-orang yang berbeda etnis dengan bahasa yang tidak saya mengerti. Di sebelah saya duduk, ada bapak-bapak yang setelah saya bercakap sebentar saya tau bahwa dia dari Madura. Lama saya menunggu bis untuk berjalan. Alunan musik Dangdud ser*nok yang di-remix, kelelahan yang mendera, dan aroma sesajen serta bahasa yang tidak saya mengerti membuat saya otomatis tertidur dan membiarkan Tuhan yang menjaga jiwasaya dan barang-barang bawaan saya.
Jam menunjukkan pukul 6:30 pagiketika saya sampai di Denpasar, Ibukota Bali. Sambil kelelahan saya turun dari bis di terminal Ubung. Seketika terciumlah aroma sesajen di tiap sudut terminal. Selanjutnya dari Denpasar, kami harus mencapai Kuta dimana kami berencana  akan menginap. Di situ sudah ada angkot yang bisa dicarter. Masih seperti bis tadi, kami harus menunggu lama. Sempat merasa unik juga ketika sebelum sopir berburu penumpang ia berdoa dulu  dengan memberikan penghormatan pada sesajen. Sampai Kuta, tugas selanjutnya adalah mencari penginapan “murah”, maklum backpacker mania. Setelah bertanya kesana kemari ala ayu ting-ting (lagi!) sampai diketawain mas-mas ketika menanyakan losmen 50ribuan, akhirnya saya menginap di losmen Artawan, dengan tariff 90.000berdua untuk sehari. Langsung, hal pertama yang dilakukan di losmen adalah mandi dan kemudian sholat subuh. Setelah badan yang lengket kembali bersih. Rencana selanjutnya adalah cari makan. Cari makan di Bali itu harus mutawarik (hati-hati), soalnya adat dan Agama mayoritas di sini sangat berbeda. Untuk lebih hati-hatinya kami mencari rumah makan yang ada tulisannya Muslim-Jawa. Memang terdengar SARA banget ya haha. Tapi kan emang buat penanda, jadi no problemo. Oia sebelumnya kami menyewa kendaraan Mio dulu dari losmen Artawan untuk mencari makan dan berputar-putar ke Bali. Selesai makan,   masuk warnet dulu. Hah? Ngapain jauh-jauh ke Bali Cuma ngenet?? Di situ kami nge-print dulu peta Bali biar gak nyasar .selesai nge-print muter-muter dulu buat cari pom bensin dann langsung meluncur ke GWK, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. Sempat nyasar tetapi atas bantuan GPS-nya daud sampek juga di sana. Big thx untuk GPS-mu bro!. Beli tiket 26.000 dan akhirnya masuk deh. Sempat melihat sendratari di sana dan patung-patung yang super besar.
Dari GWK,  perjalanan dilanjutkan ke Pantai Dreamland. Pantainya bagus banget, apalgi ombaknya. Di sini juga banyak  bule-bulenya, apalagikecantikan “bule-bule Asia  “hehe.

Setelah “ciblon” secukupnya di Pantai Dreamland, perjalanan dilanjutkan ke Pura Uluwatu untuk menyaksikan keindahan pantai dari ketinggian.
 Akhirnya hari itu perjalanan diakhiri di Pantai Jimbaran untuk melihat indahnya sunset.
                Malamnya di losmen di jalanlegian, Daud yang memang udah rada-rada teler itu meneparkan dirinya dengan sukses di kasur. Saya, yang penasaran dengan riuhnya malam di sekitar losmen, menyempatkan diri untuk berjalan-jalan sebentar. Sekedar mengamati saja tingkah polah orang-orang barat dalam kehidupan malam klab. Walau di negeri sendiri, serasa saya berjalan-jalan di luar  negeri . beda fisik, beda budaya, dan beda cara pandang.
Keesokan harinya (menjelang siang tepatnya) terjadi insiden kecil ketika Daud diperingatkan pemilik losmen gara-gara saya memanaskan mesin si Mio di pagi itu. Mengganggu sekitar katanya. Mungkin definisi pagi berbeda di pulau ini, atau mungkin karena orang-orang barat yang merupakan sebagian besar penghuni losmen menghabiskan malamnya sampai larut.
Setelah menyantap makanan yang dihidangkan secara gratis di losmen, kami check out dari losmen karena memang hanya semalam menginap saja dan menggeber Mio sewaan ini menuju Pantai Sanur.

Walau sudah siang memang lumayan sepi pantai ini. Setelah foto-foto sebentar, perjalanan di lanjut ke Joger. Setelah itu, karena  hari Jum’at tidak lupa jum’atan dulu di Jimbaran (sambil mengunjungi saudara di sana). Setelah selesai sholat Jum’at dilanjut ke Pasar Seni Sukawati. Barang-baranya murah booo! Dengan satu syarat: mesti tega dan pandai-pandai menawar. Sampai-sampai ada ibu-ibu penjual yang sinis pada saya akibat mungkin saya kebangeten nawarnya haha. Lanjut pada next destination yaitu Desa Ubud. Ini foto di salah satu puranya:

 

Hari semakin sore. Tujuan selanjutnya adalah tanah lot. Disini terjadi hal yang tidak disangka-sangka. Baterai GPS habis. Ya sudah, musti mengandalkan pertanyaan ala Ayu ting-ting lagidan kesasar kesana kemari. Kesialan tidak berakhir saat itu juga, ketika saya menggeber si Mio dengan kencangnya di tanjakan, helm saya terbang dengan bebasnya dan masuk empang di pinggir jalan. Daud dengan sigapnya mengambil helm tetapi malah keperosok ke empang. Jadi, perjalanan dilanjutkan dengan kepala saya yang dingin-dingin akibat helm yang basah dan Daud yang dingin-dingin akibat celana basahnya. Akhirnya sampai juga di Tanah Lot menjelang maghrib. Very Beautiful Secenery!. Ini fotonya:


        Rencana selanjutnya adalah mengembalikan si Mio ke pemiliknya di Kuta.
Sebenarnya, rencana kami malam itu adalah memperpanjang peminjaman si Mio lantas menginap ke teman yang ada di Jimbaran. Apa daya ternyata perpanjangan tidak berhasil dilakukan. Saya kurang mempertimbangkan satu hal. Untuk meminjam motor, harus tercatat sebagai penghuni suatu penginapan padahal hariitu kami sudah check out. Ya sudah, malam itu kami luntang lantung di sekitar jalan legian. Di tengah kebingungan, saya memutuskan ke pantai Kuta saja. Akhirnya, malam itu dihabiskan dengan tidur di alam terbuka,beralaskan pasir pantai dan beratapkan bintang-bintang di langit serta diiringi alunan gemuruh ombak (bahasanyaaa boi!). Ada untungnya juga tidak dapat penginapan, bisa menikmati keindahan seperti ini.

                Hari ketiga dihabiskan di pantai kuta saja. Seharian bermain surfing (?), berenang, dan menikmati
kondisi sekitar.

 

Setelah puas bermain-main dan menggosongkan diri.,Siangnya pulang memakai carteran ke arah Ubung.  Oia, sebelum pulang, mampir dulu ke Monumen Bali bomb 1, 
 

Hati-hati di Ubung, karena kadang ada Calo atau preman yang memaksa untuk naik suatu angkutan. Saran saya, suruh si abang sopir turun di pintu keluar terminal Ubung, sehingga kita langsung cegat bisnya ketika keluar terminalnya. Jadi, jangan masuk. Ini saya praktekan dan Alhamdulilah tidak ketemu Calo ataupun preman. Dari Ubung kita bisa naik bis yang arah Gilimanuk untuk kemudian naik feri sampai ke Banyuwangi. Di Banyuwangi sudah sekitar Isya’ dan kami makan dulu sebelum mencari masjid untuk sholat dan untuk kemudian tidur di dalamnya. Hal ini disebabkan kereta yang akan mengangkut kami ke arah Yogyakarta baru tiba besok. Akhirnya perjalanan di akhiri keesokan harinya dengan kereta Sri Tanjung yang perlahan melaju menuju kota Yogyakarta dan meninggalkan banyak kenangan di Pulau Dewata.

Bagi anda yang berminat ke pulau Dewata dengan murah. Berikut rincian biaya perjalanan saya yang mungkin bisa sebagai acuan
1.       Sarapan soto di Yogyakarta:                                                                            15.000
2.       Kereta Sri Tanjung ke banyuwangi:                                                                  35.000
3.       Makan siang roti+ Aqua:                                                                                    5000
4.       Makan malam di Ketapang:                                                                                8000
5.       Naik Feri:                                                                                                          6000
6.       Bis Hijau Gilimanuk-Denpasar:                                                                        25.000
7.       Angkot Denpasar-Kuta:                                                                                   20.000
8.       Penginapan Losmen (1hari) 90.000 dibagi dua:                                                 45.000
9.       Sewa motor 100.000 dibagi dua:                                                                      50.000
10.   Bensin 40.000 dibagi dua:                                                                                 20.000
11.   GWK+parkir:                                                                                                   26.000
12.   Dreamland:                                                                                                         2.500
13.   Uluwatu:                                                                                                              3000
14.   Tanah Lot+ Parkir:                                                                                               8500     
15.   Objek lain:                                                                                                                 0
16.   Makan pagi hari pertama:                                                                                    8000
17.   Makan malam hari pertama:                                                                              12.000
18.   Makan malam hari kedua:                                                                                    5000
19.   Pocary 2botol+Big Cola:                                                                                  16.000
20.   Makan malam hari ketiga (tidak sarapan):                                                            8000
21.   Carter kendaraan Kuta-Ubung:                                                                         30.000
22.   Bis Denpasar-Gilimanuk:                                                                                   20.000 (ditawar!)
23.   Feri:                                                                                                                     6000
24.   Kereta Sri tanjung:                                                                                             35.000
25.   Makan siang di atas kereta:                                                                                   5000
26.   Makan sore pecel madiun:                                                                                     5000
                     419.000

1 komentar:

Mia Maya Aziza mengatakan...

send me message ya :D pgen bacpackeran
ke blog. atau miamayaaziza@gmail.com

Posting Komentar