Bahaya Pasta Gigi

Rabu, 30 November 2011

 
Pagi-pagi yang dingin sekali. Sesekali saya mengucek mata saya akibat sisa kantuk semalam. Di luar masih gelap dan insting manusia saya mengajak untuk menikmati lembutnya belaian bantal guling dan hangatnya kasih sang selimut. Sayang, di hawa dingin pagi hari, badan yang lengket ini dituntut untuk mandi karena sebentar lagi akan menghadiri kondangan. Sebelumnya, saya akan melakukan ritual gosok gigi terlebih dahulu. Sembari iseng menunggu di antrian kamar mandi, saya baca itu wadah pasta gigi. Tercengang sesaat  saya membaca komposisinya: “Sodium Fluoride”. Tercengang karena terkenang akan ucapan teman beberapa waktu yang lampau…. 

          Siapa sangka zat yang terkenal keampuhannya akan penguat tulang dan gigi ternyata menyebabkan keracunan. Setidaknya Eropa barat sudah meninggalkan zat pembunuh ini, adapun Australia sebagai konsumen terbesar Fluoride, disusul Amerika, masih keukeuh meninggalkannya. Propaganda Fluoride sebagai sarana kesehatan masyarakat kini mulai dipertanyakan. Ingin fakta?
1. Salah seorang professor kimia Universitas Kansas, Albert W. Burgstahler menyatakan dari tiga kota dengan laju pembusukan gigi tertinggi, dua diantaranya justru melakukan fluoridesi alias air krannya dicampuri dengan fluoride.
2. Sekolah yang laju bebas karangnya tertinggi justru mengonsumsi air mengandung fluoride (Jurnal Canadian Dental Association)
3. Air di kota Kansas disuntik Fluoride selama setahun. Hasilnya kematian bayi meningkat 13% (Kansas City Star, 21 November 1982). Lima tahun kemudian meningkat menjadi 36% (Kansas City Star, 26 Februari 1987)
4. Seorang pakar mikrobiologi, Prof. Albert Schatz Ph.D menyatakan “Fluoridesi adalah penipuan terkeji untuk mengeruk keuntungan”

           Mungkin sejenak anda akan geleng-geleng kepala dan bertanya apakah maksud dari pernyataan professor ini. Anda akan lebih memahami hubungan antara aspek Ekonomi dengan Fluoride sebagaimana dinyatakan si professor, setelah membaca baris demi baris paragraf selanjutnya.
          Fluoride (bahan pembuat pasta gigi) adalah limbah pabrik alumunium yang dulu digunakan sebagai racun tikus, racun lambung, dan racun insektisida. Juga, Fluoride menghambat pertmbuhan tanaman hingga dapat menyebabkan gagal panen.  Sebagai gambaran, kasus real yang terjadi di Amerika Serikat. Raksasa produsen alumunium Amerika, Alumunium Corporation of America (ALCOA) mendapat gugatan jutaan dollar akibat limbah Fluorinnya yang merauni tanaman penduduk sekitar. Yang patut pula diwaspadai adalah adanya penelitian terbaru bahwa dalam kandungan perkakas alumunium rumah terkandung Fluoride yang ketika sedikit tergores, ia bercampur dengan makanan.
          Dari fakta-fakta di atas, pihak yang diuntungkan adalah tetap produsen alumunium. Ini adalah solusi pembuangan limbah yang termurah sekaligus menguntungkan. Melalui rekayasa, dimungkinkan klaim bahwa Fluoride justru bisa menguatkan gigi dan tulang, sehingga fluoride ini dialirkan ke dalam air kran atau digunakan sebagai bahan pasta gigi. Ada pendapat bahwa fluoride dapat ditoleransi sampai batas 1 ppm (part per million), tetapi inipun masih terdapat perbedaan pandangan di kalangan ahli kimia akibat tingkat konsumsi tiap orang terhadap air berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat kehausan, kebutuhan akan air, dsb. ,
          Penelitian tentang keamanan Fluoride juga pernah dilakukan di Amerika, tahun 1945. Anehnya, dari jadwal 10 tahun yang dicanangkan, penelitian hanya berjalan selama 5 tahun. Oscar Erwing, Ketua PHS (Public Health Service) badan yang menyelenggarakan penelitian, menyatakan Fluoride aman untuk dikonsumsi dan mengucurlah dua juta dollar (jumlah yang amat besar di tahun itu) untuk proyek fluoridesi sumber-sumber air Amerika.
          Pihak yang bisa dikatakan mendapat keuntungan pula dari Fluoride ini adalah produsen pasta gigi. Ini dapat digolongkan persengkongkolan yang jahat berawal dari pertanyaan “kenapa mereka tidak menjelaskan bahaya Fluoride jangka panjang kepada konsumen?”

1 komentar:

Nabila Sumargono mengatakan...

nais inpoh kak, langsung cek barang bukti,
bener ya, fluoride itu bahaya?
trus gimana nih? leave toothpaste and back to siwak?

Posting Komentar